Senin, 21 Februari 2011

Outbound Training Pada 2010 kemarin kondisi cuaca di musim kemarau (Juni, Juli dan Agustus) tetap menunjukkan tingkat curah hujan di atas normal, hal ini membuat Kepala Divisi Perubahan Iklim BMKG menyebutnya sebagai periode "Kemarau Basah". Kondisi cuaca seperti ini memberi pengaruh buruk yang signifkan pada sektor pertanian, kegagalan panen terjadi mulai dari tebu, tembakau sampai di awal 2011 ini terjadi pada komoditi cabai. Dampak buruk ini telah dirasakan di berbagai daerah, yaitu dengan meningkatnya harga komoditi tani.

BMKG sebagai badan Outbound Training yang bertanggung jawab memantau, menganalisa dan menginformasikan kondisi iklim/ cuaca ke masyarakat telah mengeluarkan informasi tentang kemungkinan terjadinya kemarau basah sejak awal 2010, informasi ini terus diperbaharui (terakhir 3 Januari 2011). Kejadian La Nina diidentifikasi sebagai pendorong utama di samping faktor-faktor lainnya. Dalam dokumentasinya BMKG juga melampirkan hasil prediksi kondisi La Nina 2-3 bulan ke depan yang disandingkan dengan hasil prediksi badan-badan cuaca internasional lainnya. Hasil prediksi ini terus diperbarui oleh BMKG (di samping informasi kondisi terkini) Outbound Training dan publik bisa mendapatkannya dari situs BMKG di internet.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar