Senin, 21 Februari 2011

Outbound Training Perseteruan antara Gayus Lumbuun dengan mantan koleganya di BK DPR belum juga berakhir. Politisi senior PDIP itu menggugat kepatutan anggota BK DPR yang ikut merancang dan mengumumkan usulan revisi kode etik anggota DPR dengan mengungkit kasus tari perut di Turki.

Tentu saja anggota BK DPR melakukan 'serangan balasan'. Outbound Training Maka terjadilah aksi sindirin berbalas ancaman antara Gayus Lumbuun vs Anshari Siregar (Fraksi PKS) dan Nudirman Munir (Fraksi Golkar) dalam sidang paripurna DPR di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (16/2/2011).

Insiden dimulai dari sesi pembacaan rancangan revisi kode etik anggota DPR yang memang menjadi salah satu agenda pokok rapat paripurna siang ini. Outbound Training Seusai draf tuntas dibacakan oleh Nudirman Munir selaku Wakil Pimpinan BK DPR, seluruh peserta sidang berkesempatan menyampaikan padangannya.

Gayus Lumbuun mendapat giliran ke-4. Meski tidak secara tersurat, Outbound Training tapi pernyataannya jelas merujuk pada perjalanan dinas anggota BK DPR ke Yunani untuk melakukan studi banding soal etika yang menjadi ramai karena 'mampir' ke Turki.

"Yang ingin saya ingatkan adalah kepatutan Outbound Training dari anggota yang membahas ini. Ada pengaduan publik soal pelanggaran etika yang melibatkan pimpinan BK sendiri, seharusnya itu dahulu diselesaikan," ujar Gayus yang intens mengungkit kasus ini.

"Sekarang ada 20 pengaduan yang tidak tertangani. Karena itu kelayakan anggota BK yang ikut memproses perancangan ini harus dipertanyakan. Sebab banyak sekali laporan termasuk soal perjalanan dinas," sambung politisi PDIP ini dari tempat duduknya.

Pernyataan itu langsung disambar Outbound Training oleh Anshori Siregar, anggota BK DPR dari Fraksi PKS. Dia menuding bahwa sebenarnya Gayus Lumbuun yang menyebarkan isu soal tari perut dan minta agar pernyataan itu dicabut.

"Perjalanan kami ke sana tak ada yang salah. Outbound Training Saya tahu semua berita tentang tari perut itu berasal dari Abangnda Gayus Lumbuun. Tidak benar kami menonton tari perut. Mohon Abangnda Gayus Lumbuun mencabut omongannya," ujarnya dalam intonasi suara yang terdengar tinggi.

"Salahkah saya sebagai pimpinan BK saat itu mengusut pengaduan dari masyarakat? Itu jawaban saya," sergah Gayus.

Kini giliran Nudirman Munir Outbound Training yang menanggapinya. Politisi senior dari Partai Golkar itu mengingatkan rapat paripurna bukan ajang untuk saling membuka luka lama. Tapi bila Gayus Lumbuun menghendaki demikian, dia siap buka-buka informasi soal aib.

"Ini bukan ranahnya caci maki atau nuduh-menuduh, ada tempatnya kita bicara soal itu. Di dalam rapat ini saya bisa buka hal-hal yang bisa menjadi aib, tetapi saya tahu ini bukan tempatnya. Jangan diteruskan, kalau diteruskan saya bisa buka siapa yang melakukan apa," ancamnya.

"Saya minta kepada Bapak Pimpinan sidang untuk selesaikan masalah ini," sambung Nudirman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar